02 March 2012

Kepemimpinan dan Kemandirian Nasional

Kemandirian sederhananya dapat diartikan berdiri di atas kaki sendiri. Artinya mampu berdiri tegak tanpa dibantu ataupun menggunakan alat bantu. Kemandirian akan memunculkan rasa bangga dalam hati seseorang pun bagi orang di sekelilingnya. Seorang mahasiswa yang mendapakan pekerjaan sampingan sehingga tidak perlu dikirim uang lagi dari orang tuannya pasti akan muncul rasa bangga dalam dirinya maupun orang tuanya. Seorang pasien yang telah lama duduk di kursi roda dan kemudian sembuh, pasti akan merasa bangga karena tidak perlu lagi dipapah dan menggunakan alat bantu.


Dalam konteks kebangsaan, Kemandirian suatu bangsa dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengelola masalah-masalah internal tanpa campur tangan bangsa atau lembaga asing dan mampu berperan aktif dalam kancah pergaulan antarbangsa, berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan keadilan. kemandirian tercermin dalam segala hal yang dapat dilakukan oleh anak bangsa itu sendiri secara mandiri. Memenuhi kebutuhan pangan, kebutuhan industri, perlengkapan militer dan sebagainya. Namun bukan berarti tidak berhubungan dengan bangsa lain. Kita hidup dalam sistem global yang konsekuensinya adalah saling bergantung dan saling berkait.

Harus diakui bahwa Indonesia masih jauh dari kata mandiri. Sebagian besar produk masih menggunakan produk impor. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan Iptek Indonesia yang masih rendah. Kemandirian harus dimulai saat ini juga dan secepatnya. Semakin menunda akan semakin dihinggapi rasa takut, padahal negara-negara tetangga hampir dan bahkan sudah menyalip. Kemandirian harus dimulai oleh pemerintah dan bukan rakyat. Artinya pemimpin harus memberikan contoh sehingga yang dipimpin bisa meniru. Gampangnya seorang anak  kecil tidak akan pernah bisa mengenakan pakainnya sendiri jika tidak dicontohkan orang tuanya. Kemandirian yang dicontohkan oleh sang penguasa cenderung akan mudah ditiru oleh masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan sosok seorang pemimpin yang memberikan keteladanan dalam hal kemandirian. Diantara tokoh-tokoh Indonesia adalah BJ Habibie dengan produk pesawatnya. Namun sayang setiap penguasa negeri ini lebih suka membuat suatu yang baru dibanding mengembangkan yang sudah ada. Sehingga sampai saat ini pun perusahaan maskapai di Indonesia masih menggunakan produk luar.

Akhirnya saya hanya bisa mengatakan rasa banggalah yang mendorong semangat nasioanalisme. Tidak ada rasa bangga maka tidak akan pernah ada nasionalisme. Mari buat bangsa ini mandiri.
 
Oleh: Wira Sutirta | Ketua BKPK Wilayah DIY
Ilustrasi gambar dari www.parenting.co.id

No comments:

Post a Comment