Perubahan adalah sesuatu yang tak mungkin terhindarkan
dan demokrasi menawarkan berbagai kesempatan. Untuk mengantisipasi kehendak
sejarah yang teru bergerak maka bangsa Indonesia dengan segala cita-cita dan
nilai-nilai luhurnya harus menyiapkan regenerasi kepemimpinan.
Dalam
ingar-bingar demokrasi yang gaduh, buruknya pelayanan publik dan korupsi yang
meremukkan berbagai sendi kehidupan negara-bangsa, fokus untuk mempersiapkan
datangnya sebuah perubahan adalah keharusan. Atas dasar itulah SIPerubahan
menginisiasi sebuah akademi kepemimpinan dengan tajuk ’Kader Bangsa FellowshipProgram’ (Akademi Demokrasi, Kepemimpinan, dan Kebangsaan).
Gelombang pertama kursus ini dilaksanakan di Jakarta, 5-7 Juli 2011 dengan
peserta dari kalangan akademisi pembentuk opini (opinion leaders) dari berbagai
universitas utama di Indonesia. Peserta program gelombang pertama ini ditujukan
bagi pengajar yang kritis karena mereka merupakan lokomotif penggerak
perubahan. Peserta berjumlah 18 orang berasal dari Aceh, Sumut, Lampung, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua. Pemilihan peserta dilakukan secara
selektif mengingat animo yang cukup besar untuk berpartisipasi dalam program
ini.
Sebagai prolog dibuka dengan kuliah utama dari Jenderal TNI (Purn) Luhut B.
Pandjaitan. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada masa pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid ini memberikan penjelasan tentang kemajuan Indonesia
di bidang ekonomi dan politik, tantangan serta kelemahan yang bisa mempengaruhi
maju-mundurnya Indonesia ke depan. Jenderal Luhut menilai kunci bagi kemajuan
Indonesia adalah pemberantasan korupsi dan pentingnya kepemimpinan yang
memiliki integrity dan dignity. Selanjutnya pembicara berikutnya Dr. Herry
Prijono, pengajar STF Driyarkara mengetengahkan tentang globalisasi dan peran
negara serta hubungannya dengan pasar.
Pembicara selanjutnya, Dr. Muslim Abdurahman, membuka diskusi kritis tentang
peran pemuda hendaknya mampu mengambil kendali ke depan terhadap karut marut
persoalan bangsa. Menyoroti khususnya kinerja dan citra partai politik,
massifnya korupsi, mahalnya demokrasi liberal, jauhnya aspirasi kebijakan dan
pemenuhan hak rakyat miskin. Sesi malam hari diteruskan dengan diskusi panel
mengundang pembicara dari CSIS, Dr. J. Kristiadi dan Paul J. Rowland, Direktur
Eksekutif NDI. Kristiadi memaparkan dinamika demokrasi dan politik di Indonesia,
sedangkan Rowland menegaskan arti pentingnya partai politik sebagai salah satu
pilar demokrasi.
Esoknya, pada hari kedua, Dr. Sukardi Rinakit mengangkat topic menarik tentang
kepemimpinan. Sukardi menegaskan bahwa memahami akar tradisi atau kultur adalah
kunci keberhasilan seorang pemimpin yang sejati. Secara lebih praktis, Jenderal
TNI (Purn) Fahrul Razi, mantan Wakil Panglima TNI selanjutnya menjelaskan
tentang makna dan bagaimana cara memimpin yang benar.
Untuk menggali perspektif yang lebih luas terhadap tema kepemimpinan ini para
peserta diajak untuk beraudiensi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr.
Mahfud MD di kantornya. Dalam audiensi tersebut peserta secara kritis
menanyakan berbagai isu sensitif dan dijawab secara gamblang oleh Ketua MK.
Audiensi selanjutnya dengan salah satu ketua umum partai politik, yakni Ir. H.
Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar di daerah Rasuna, Kuningan. Dalam
pertemuan ini Aburizal Bakrie ditanyakan berbagai isu kunci yang kerap
menyudutkannya di media. Baik Mahfud dan Aburizal menjawab berbagai pertanyaan
kritis dan tajam dari peserta dengan baik.
Hari terakhir pembekalan terhadap peserta ditutup dengan paparan Khofifah Indar
Parawansa, Ketua Muslimat NU dan Prof. Gunawan Sumodiningrat, guru besar FE UGM
terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil. Akhirnya, acara Kader
Bangsa ditutup oleh Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo didampingi Dr Muslim
Abdurrahman. Untuk KBFP angkatan I ini para peserta bersepakat untuk
menerbitkan sebuah buku yang rencananya akan dilansir tepat pada Hari Sumpah
Pemuda 28 Oktober 2011 nanti. WF/DON
Sumber: KaderBangsa.org >>Pelatihan ini dilaksanakan secara reguler setiap 3 bulan di Jakarta dan tanpa dipungut biaya. Jika kamu tertarik bisa mendaftar disini.
No comments:
Post a Comment