13 March 2012

Kader Bangsa Fellowship Program II

‘KAWAH CANDRADIMUKA’ PEMIMPIN INDONESIA MASA DEPAN”

Jakarta, 24 Oktober 2011, Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) merupakan sebuah program pelatihan untuk mempersiapkan pemimpin muda Indonesia agar mampu menjawab tantangan perubahan secara cerdas.

Program ini merupakan inisiatif yang muncul dari keprihatinan terhadap kondisi kebangsaan. Berbagai tema tentang globalisasi, negara dan masyarakat sipil yang diangkat dalam pelatihan ini tidak hanya disampaikan dalam bentuk paparan narasumber, namun juga melalui audiensi dengan tokoh politik nasional. Secara keseluruhan rangkaian acara KBFP kali ini berlangsung selama empat hari penuh dan menjadi program regular dari Kader Bangsa Institute yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali.

KBFP Angkatan II ini dibuka oleh Jend TNI (Purn) Luhut Pandjaitan. Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie ini memaparkan bahwa ekonomi Indonesia saat ini pada dasarnya cukup prospektif. Hal ini ditinjau dari tingginya Pendapatan Domestik Bruto (PDB), kecilnya rasio utang, dan tingginya pertumbuhan kelas menengah. Jend TNI (Purn) Luhut Pandjaitan mengaskan bahwa kepemimpinan adalah hal yang paling diperlukan untuk memanfaatkan semua momentum ekonomi politik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini.

Pembicara yang mengisi seluruh sesi dalam KBFP antara lain Dr. Herry Priyono, pengajar STF Driyarkara yang mengusung tema globalisasi ditengah dinamika demokrasi dan fenomena negara bangsa. Tema ini dikaitkan pula dengan posisi Indonesia saat ini ditengah dinamika global dan bagaimana menyiapkan generasi Indonesia ke depan agar mampu menghadapi fenomena globalisasi secara cerdas tanpa harus kehilangan jadi diri sebagai bangsa. Sementara itu telaah ekonomi makro juga disampaikan untuk memperkuat pemahaman peserta pelatihan tentang dampat glboalisasi terhadap ekonomi makro Indonesia. Tema ini disampaikan secara komprehensif oleh Dr. Hendri Saparini, Direktur Eksekutif ECONIT.

Proses demokratisasi Indonesia juga menjadi bahasan penting dalam KBFP. Tema reformasi militer dan demokratisasi di Indonesia disampaikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Dalam bahasan ini disampaikan bahwa perjalanan demokrasi Indonesia tidak dapat lepas dari ‘legowonya’ militer dalam mengawal proses demokratisasi di Indonesia. Proses demokratisasi ini kemudian diperdalam dari sisi sosio-kultural oleh Dr. Muslim Abdurrahman. Menurut Dr. Muslim Abdurrahman, sisi sosio-kultural masyarakat Indonesia juga menjadi variabel penting dalam proses demorkratisasi yang sedang berjalan di Indonesia.

Selain beberapa pembicara diatas, turut hadir pula beberapa pembicara lain seperti Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang memaparkan berbagai isu tentang gerakan sosial dan pemberdayaan perempuan, Wakil Koordinator ICW Lucky Djani yang mengupas persoalan korupsi yang masih menjadi momok bagi Indonesia, Guru Besa Ilmu Politik Universitas Airlanga Prof. Dr. Kacung Maridjan yang memaparkan tentang desain institusional untuk mengawal transisi reformasi di Indonesia, dan Dr Yudi Latief yang memaparkan tentang pentingnya merawat kebhinekaan dan kebangsaan yang menjadi kunci eksistensi NKRI ditengah pusaran globalisasi.

Sumber: KaderBangsa.org >> Program ini dilaksanakan secara rutin setiap 3 bulan dan tanpa dipungut biaya. Bagi kamu yang berminat bisa mendaftar disini.

No comments:

Post a Comment